Perusahaan Energi Italia Berencana Buka Rekening Rubel untuk Perlancar Pembayaran Gas Rusia

Perusahaan energi asal Italia Eni SpA, diketahui tengah berencana membuka rekening mata uang rubel. Upaya ini dilakukan Eni untuk mempermudah transaksi impor gas dari perusahaan migas Rusia Gazprombank JSC. Sebelumnya melangsungkan kerjasama ini, Italia telah mendapatkan peringatan dari Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen untuk tidak melanjutkan transaksi impor dan memaksa Italia agar tidak tunduk terhadap tuntutan Rusia.

Dimana Rusia pada awal bulan Maret lalu telah mewajibkan penggunaan rubel dalam pembayaran jual beli komoditi migasnya. Leyen menyebut, pembayaran impor dengan rubel dikhawatirkan akan memperkuat ekonomi Rusia. Jika hal tersebut terjadi, maka Rusia dapat meningkatkan serangan dan invasinya ke Ukraina alasan inilah yang ditakutkan akan memperparah kondisi konflik Ukraina. “Perusahaan dengan kontrak semacam itu seharusnya tidak menyetujui tuntutan Rusia. Ini akan menjadi pelanggaran sanksi sehingga berisiko tinggi bagi perusahaan,” kata von der Leyen.

Meski kerjasamanya ini berpotensi besar mengundang ancaman dan tekanan dari AS serta UE, namun hal tersebut tak mengurungkan niatan Eni SpA untuk melangsungkan transkasi impor gas alam Rusia. Sebelum mengambil keputusan ini, Eni telah lebih dulu berdiskusi dengan pemerintah Italia. Bahkan tindakan Eni untuk tetap melangsungkan impor gas Rusia, telah mendapat persetujuan dari Perdana Menteri Mario Draghi. Persetujuan tersebut diberikan Dagri setelah beberapa importir telah lebih dulu melangsungkan pembayaran rubel Rusia, dikutip dari Reuters. Langkah tersebut diambil Italia agar negaranya tak bernasib sama dengan Polandia, yang diputus dari Gazprom lantaran tak mau membayarkan impor dalam bentuk rubel.

Meski telah membuka rekening rubel namun sejauh ini Eni masih melakukan pembayaran dalam bentuk euro, nantinya pembayaran rubel baru dilakukan Eni jika telah mendekati tenggat waktu pembayaran impor Gazprom yang jatuh pada 20 Mei 2022 mendatang. "Eni membutuhkan sedikit lebih banyak waktu untuk menilai perkembangan tetapi harus memulai prosedur untuk membuka akun rubel minggu depan atau berisiko melanggar kontrak," kata salah satu sumber, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *