Presiden Joko Widodo menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi pada Sabtu (3/9/2022) kemarin. Sebagai imbasnya, tarif angkutan pun langsung terkerek mengikuti kenaikannya. Sektor ini memang sangat tergantung kepada BBM bersubsidi dalam melaksanakan usahanya, sehingga langsung terimbas kenaikan harga.
Ketua DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kurnia Lesani Adnan mengatakan, selain penyedia jasa, pengguna angkutan umum pun akan terdampak kenaikan harga BBM bersubsidi. Pasalnya, tarif perjalanan pun akan mengalami penyesuaian seiring kenaikan harga BBM tersebut. Ketua PB Ipomi ini menambahkan, sebelum kenaikan harga BBM, para perusahaan angkutan umum telah menghadapi sejumlah kesulitan, yakni mahalnya harga onderdil kendaraan hingga kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai atau PPn.
“Hal lain yang harus di ketahui juga adalah selama 5 bulan terakhir ini sudah terjadi inflasi terhadap harga sparepart, ditambah dengan kenaikan PPn,” ujarnya. “Ini setelah harga BBM naik pasti akan terjadi kenaikan harga lagi terhadap barang atau komponen penunjang operasional kami kedepannya nanti,” katanya. Tak hanya itu, komponen penting lainnya pun juga sulit ditemukan seperti ban berjenis tubeless radial, karena masih merupakan produk impor.
“Ini salah satu hal yg membuat biaya operasional kami naik. Karena yang dulunya kami bisa beli ban dengan memfoscast beberapa bulan kedepan,” ucap Sani. “Tapi saat ini kalau kami tidak beli saat barang ada resiko bila ke depannya impor macet sehingga kami harus merusak cashflow berjalan,” sambungnya. Pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar pada Sabtu (3/9/2022) siang.
Untuk jenis Pertalite saat ini ditetapkan Rp10.000 per liter dan Solar Rp6.800 per liter. Tak hanya itu, harga Pertamax pun turut naik menjadi Rp14.500 dari sebelumnya Rp12.500 per liter. Perusahaan Otobus (PO) Lorena dan PO Karina menaikkan harga tiket bus AKAP (antarkota antar provinsi) ke penumpang sebagai penyesuaian terhadap kenaikan harga BBM jenis solar bersubsidi oleh Pemerintah, Sabtu lalu, 3 September 2022. Dalam pengumuman resminya di media sosial, manajemen PT Eka Sari Lorena Tbk menyatakan melalukan penyesuaian tarif bus AKAP nya untuk semua jurusan di Pulau Jawa dan Sumatera mulai 4 September 2022berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per penumpang.
"Terhitung Mulai Tanggal (TMT) 4 September 2022 diberlakukan kenaikan tarif Lorena Karina untuk semua kelas, seperti Super Executive dan Executive," tulis Manajemen PT Eka Sari Lorena Transport. Kenaikan tarif berlaku dari Jabodatebek dan lintasan Jawa, dengan tujuan ke Jawa, Bali dan Madura menggunakan tarif TMT 1 Juni 2022 ditambah Rp 30.000. Lalu, kenaikan tarif juga dilakukan untuk rute dari Jawa ke Sumatera, dengan menggunakan tarif TMT 1 Juni 2022 ditambah Rp 40.000.
Selanjutnya, khusus bus Lampungan LE 110, LE 112, LE 114, LE 111, LE 113 dan LE116, Lorena Karina menggunakan tarif TMT 1 Juni 2022 ditambah Rp 40.000. Kenaikan harga BBM di mulai sejak Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB. Ada tiga jenis BBM yang dinaikkan harganya untuk mengurangi beban subsidi, diantaranya Pertalite dari harga awal Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Lalu ada Solar dari Rp 5.150 per liter naik menjadi Rp 6.800 per liter. Terakhir Harga Pertamax naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
Selain itu sejumlah tiket bus malam antar kota antar provinsi (AKAP) langsung meroket menyusul diumumkannya harga jual bahan bakar minyak (BBM) oleh Pemerintah pada Sabtu, 3 September 2022 kemarin. Hasil pantauan, sejumlah perusahaan otobus (PO) AKAP langsung menaikkan harga tiketnya pada sejumlah rute tujuan di kota kota Pulau Jawa dan Sumatera. Kenaikan harga tiket tersebut pada setiap juruan mulai dari Rp 40.000 Rp 100.000 per penumpang.
PO Agramas menaikkan tarif tiket mereka mulai 4 Agustus 2022 dampak kenaikan BBM. Sementara untuk tiket bus dari dan menuju Pacitan ialah dari harga awal Rp 230.000 naik menjadi Rp 270.000. "Sehubungan dengan kenaikan BBM yang telah diumumkan secara resmi oleh pemerintah pada pukul 14.30 tanggal 3 September 2022, maka dengan berat hati kami melakukan penyesuaian tarif bus AKAP cahaya Trans terhitung mulai tanggal 4 September 2022," tulis perusahaan dalam pengumumannya.
Dengan kenaikan harga BBM tersebut, tarif bus untuk Cahaya Trans dengan beberapa tujuan disesuaikan menjadi Rp 240.000. Tiket PO Palala juga mengumumkan ada kenaikan tarif tiket semula Rp 575.000 menjadi Rp 675.000. "Bagi penumpang yang sudah melakukan pemesanan dengan tarif lama sebesar Rp 575.000, maka akan dikenakan penyesuaian tarif terbaru sebesar Rp 675.000," tulis PO Palala dalam keterangan resmi.
Akibat kenaikan BBM, Kym Transk menaikkan harga tiket yang awal semula Rp 300.000 menjadi Rp 360.000. Bagi penumpang yang sudah melakukan pemesanan dengan tarif lama sebesar 300.000, tetap tanpa ada perubahan biaya Torif berlaku untuk pemesanan setelah ade kenciken herga. Tiket 27Trans keberangkatan dari Surabaya dan Malang mengalami kenaikan. Untuk President Class keberangkatan Malang sekarang dijual Rp 510.000 dan keberangkatan dari Surabaya dijual Rp 490.000.
Lalu untuk Executive Class dijual Rp 460.000 dari Malang dan Rp 440.000 keberangkatan dari Surabaya. Tarif ini sama untuk Urban Class.